Tuesday, August 14, 2018

2 nilai sosial tinggi yang hampir punah di indonesia


Melihat perkembangan jaman yang terus berkembang dan semakin maju seiring perjalanan masa dari waktu kewaktu, keadaan ini secara tidak disadari membuat perubahan yang sangat besar dan signifikan atas nilai moral dan sosial di negara – negara berkembang dan negara – negara yang maju utamanya di negara indonesia yang saya cinta.

Bagaimana pikiran anda jika ada nilai sosial yang harusnya kita lestarikan, justru secara tidak sadar sudah anda abaikan? Pastinya anda merasa bingung kan tentang hal tersebut?

Ditinjau dari segi nilai pendidikan dan pembangunannya, pemerintah di indonesia sudah hampir 100% sukses mewujudkan kesadaran masyarakat atas programnya.

Tidak hanya sampai di pinggiran kota, bahkan desa-desa terpencil pun sudah mulai tersentuh atas program pendidikan dan pembangunannya yang diterapkan untuk mensejahterakan rakyatnya di bidang pendidikan dan pembangunan.

Namun disisi lain, dibalik kesuksesan pemerintah membangun desa dan mencerdaskan anak bangsa justru ada nilai sosial yang semakin hari mulai tidak tersentuh dan bahkan keberadaannya sudah hampir punah seperti gotong royong, dll.

Selain gotong royong, nilai sosial apa saja yang sudah hampit punah di indonesia? Dan mengapa nilai sosial tersebut sudah hampir punah?

Berikut nilai sosial tinggi yang sudah hampir punah di indonesia


A .GOTONG – ROYONG

Gotong royong merupakan nilai sosial tinggi yang diterapkan oleh para pendahulu kita dan diwariskan kepada kita untuk bisa mempermudah segala urusan dengan cara bekerja sama dalam menyelesaikan sesuatu.

Penerapan nilai gotong royong ini terjadi karena adanya loyalitas dan kesadaran hidup bersama antar masyarakat, sesuai dengan simbolisnya “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.

Tapi kenyataan yang sering kita jumpai ahir-ahir ini, kesadaran bergotong-royong sudah mulai jarang terlihat lagi bahkan bukan hanya di kota-kota besar yang sudah menerapkan hidup sendiri-sendiri karena di halangi oleh kesibukannya masing-masing untuk mencari nafkah hidup yang semakin mahal seperti saat ini, bahkan sudah mulai tersentuh juga di kalangan rakyat pedesaan yang sudah mulai tertekan dengan kebutuhan ekonomi.

Penyebab hilangnya nilai gotong royong


1. Salah satu penyebab ketidak pedulian masyarakat terhadap nilai sosial ini adalah dikarenakan faktor ekonomi yang semakin sulit sehingga masyarakat secara tidak sadar harus mengejar target kebutuhan ekonomi tersebut dengan harus bekerja keras sehingga dengan kesibukan mencari kerja secara perlahan nilai gotong royong ini mulai luntur dari jiwa rakyat kita.

2. Penyebab yang selanjutnya yaitu karena hilangnya kesadaran akan manfaat gotong royong yang mengusung nilai kerja sama yang tinggi untuk mempermudah segala urusan yang tidak mudah untuk kita kerjakan secara individual, seperti halnya dalam upaya membersihkan sampah di pinggir jalan, dll.

3. Selanjutnya yaitu karena faktor x, faktor x disini bisa kita contohkan dengan faktor kebutuhan yaitu seperti uang. Kalau kita sudah bicara masalah uang, sudah sangat tidak diragukan lagi kekuatannya dalam mengatur kepentingan manusia diseluruh dunia, utamanya seperti saat sekarang ini yang mana kebutuhan ekonomi yang sangatlah tinggi sedangkan pengangguran sudah tak terhitung lagi jumlahnya.

Kita kembali kepada faktor x diatas, faktor x diatas bukan hanya masalah uang saja, masih ada banyak hal yang bisa di bilang faktor x, namun kali ini saya akan menggambarkan dengan uang saja. 

Misalnya, didaerah pinggiran kota pada beberapa tahun sebelumnya (seperti didesa saya) untuk bekerja membersihkan sampah di pinggir jalan setiap hari minggu ketua RT sering mengadakan kerja bakti (gotong royong), akan tetapi seiring berjalannya waktu sampai saat ini untuk membersihkan jalan saja sudah ada petugas yang membersihkannya, dan yang di cari buat pekerja tersebut adalah upah gaji (uang).

B .LOYALITAS (SETIA)

Sejenak kita flash-back kepada pejuang negara Indonesia jaman dahulu para pejuang negara. Bila anda mendengar kata para pejuang hal yang pertama di ingat adalah perjuangannya membela negara kita.

Perlu di ketahui bahwa para pejuang berjuang membela negara itu karena di tekankan pada kesetiaan (loyalitas)nya atas negara yang mereka cinta.
Bentuk loyalitas para pejuang negara (misalnya), atau bentuk loyalitas dari sudut pandang yang lain kini sudah mulai tertelan masa.

Masih bingung jika saya berkata demikian?

Coba perhatikan pada jaman yang sudah serba enak seperti sekarang ini.
Tugas kita sebagai warga negara sudah tidak lagi seberat pada waktu jaman penjajah dulu yang harus berjuang pertaruhkan nyawa hanya demi masa depan generasi kita.

Tapi sekarang, tugas kita adalah mempertahankan negara kita sebagai bentuk loyalitas kita terhadap negara, bukan malah sebaliknya.

Dan sekarang sudah banyak terbukti atas lunturnya nilai loyalitas ini, seperti yang sudah banyak kita jumpai di layar kaca, para koruptor dimana-dimana, pencurian, narkoba (baik pengedar / pengguna),dll. Itu semua adalah bentuk bukti penghianatan besar atas negara yang semestinya kita bersihkan dari norma yang tak bermoral tersebut.

Apa penyebab dari perbuatan mereka?

a. Faktor kemauan yang tinggi
b. Faktor ekonomi
c. Salah pergaulan
d. Kurangnya kesadaran
e. Tak memikirkan masa depan, sehingga tidak peduli tentang latar belakang yang ahirnya kita tidak sadar akan arti kesetian (loyalitas).

Hal yang sangat berpengaruh atas kesetiaan adalah karena faktor banyaknya kemauan (keinginan) yang terlalu tinggi melebihi kemampuan faktor ekonomi, sehingga memilih cara lain untuk mewujudkannya yang mengakibatkan kurangnya kesadaran sehingga apapun hal yang bisa mewujudkan keinginan, itulah yang akan dilakukan, sehingga arti kesetian (loyalitas) tidak di utamakan bahkan sampai saat sekarang ini sudah hampir tidak berarti lagi.
Berikut ulasan yang bisa menjadikan punahnya kedua nilai sosial di negara indonesia.

Sekian, semoga bermanfaat. Amiinn....

No comments:

Post a Comment